Tugas Artikel Jurnal Ilmiah
Mapel : Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : Rikza Chamami, MSI.
MODEL
PEMBELAJARAN PBI
(Problem
Based Instruction)
ABSTRAK
Bern dan Erickson
(2001:5) menegaskan bahwa pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan keterampilan
dari berbagai disiplin ilmu. Strategi ini meliputi mengumpulkan dan menyatukan
informasi, dan mempresentasikan penemuan. Tujuan dari model pembelajaran ini
adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, memecahkan masalah, dan
keterampilan intelektual. Problem Based Instruction (PBI) memusatkan
pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan
masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Kata kunci: Problem
Based Instruction.
PENDAHULUAN
Pembelajaran
berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses
berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk merespon
informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka
sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk
mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks (Ratumawan, 2002:2013).
Strategi
pembelajaran menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta
untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esendi dari mata pelajaran. Dalam
hal ini siswa terlibat dalam penyelidikan untuk pemecahan masalah dan konsep
dari berbagai isi materi pelajaran. Strategi ini mencakup pengumpulan informasi
berkaitan dengan pertanyaan, menyitesa, dan mempresentasikan penemuanya kepada
orang lain. (Depdiknas, 2003:4)
Berikut ini, akan
dipaparkan mengenai model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI),
tujuan model pembelajaran PBI, keunggulan dan kelemahan model pembelajaran PBI,
serta langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Istilah Pengajaran Berdasarkan
Masalah (PBM) diadopsi dari istilah Inggris Problem Based Intruction (PBI).
Menurut John Dewey (dalam Sujana 2001: 19) belajar berdasarkan masalah adalah interaksi
antara stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan
lingkungan. Lingkungan memberi
masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak
berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi
dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik.
Bern dan Erickson
(2001:5) menegaskan bahwa pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan keterampilan
dari berbagai disiplin ilmu. Strategi ini meliputi mengumpulkan dan menyatukan
informasi, dan mempresentasikan penemuan.
Strategi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan dari filsafat
konstruksionisme,
yang menyatakan bahwa kebenaran merupakan konstruksi pengetahuan secara otonom.
Artinya, peserta didik akan menyususn pengetahuan dengan cara membangun
penalaran dari seluruh pengetahuan yang telah dimiliki dan dari semua pengetahuan
baru yang diperoleh (Harmuni,2009:150). Hal ini menunjukkan bahwa strategi
pembelajaran berpusat pada masalah tidak sekedar transfer of knowledge
dari guru kepada peserta didik, melainkan kolaborasi antara guru dan peserta
didik, maupun peserta didik dengan peserta didik yang lain untuk memecahkan
masalah yang dibahas. Dengan demikian, strategi pembelajaran berbasis masalah
adalah strategi pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah secara
terbuka. Hal ini berbeda dengan strategi pembelajaran inkuiri.
B. Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Pembelajaran
berdasarkan masalah memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Membantu siswa mengembangkan
keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, PBI memberikan
dorongan kepada peserta didik untuk tidak hanya sekedar berfikir konkret,
tetapi lebih dari itu, berfikir terhadap ide-ide yang abstrak dan kompleks.
Dengan kata lain, PBI melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan
berfikir tingkat tinggi.
2. Belajar peranan orang dewasa yang
autentik, PBI mampu mendorong kerjasama antar peserta didik dalam menyelesaikan
tugas, sehinnga secara bertahap siswa dapat memahami peran orang yang diamati
atau yang diajak dialog.
3. Menjadi pembelajar yang mandiri, PBI
berusaha membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom.
C.
Keunggulan dan Kelemahan Model pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI)
Pengajaran berbasis
masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi
sebanyak-banyaknya kepada siswa, tetapi untuk membantu siswa mengembangkan
kemampuan berfikir, memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual.
Model pembelajaran
berbasis masalah memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan PBI adalah:
a. Pemecahkan masalah merupakan teknik yang
mencakup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
b. Pemecahan masalah dapat menantang
kemampuan peserta didik, sehingga memberikan kelulusan untuk menentukan
pengetahuan baru bagi peserta didik.
c. Pemecahan masalah dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran peserta didik.
d. Pemecahan masalah dapat membantu peserta
didik bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam
kehidupan nyata.
e. Pemecahan masalah dapat membantu peserta
didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya, dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang dilakukan.
f. Peserta didik mampu memecahkan maslah
dengan suasana pembelajaran yang aktif-menyenangkan.
g. Pemecahan masalah dapat mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan
mereka guna beradaptasi dengan pengetahuan.
Selain memiliki kelebihan, strategi
ini juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah:
a)
Ketika peserta didik tidak memiliki minat tinggi, atau tidak mempunyai
kepercayaan diri bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalah yang dipelajari,
maka mereka cenderung enggan untuk mencoba karena takut salah.
b)
Tanpa pemahaman “mengapa mereka berusaha” untuk memecahkan maslah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari. Artinya, perlu dijelaskan manfaat
menyelesaikan maslah yang dibahas pada peserta didik.
c)
Proses
pelaksanaan BPI
membutuhkan waktu yang lebih lama atau panjang. Itu pun belum cukup, karena
sering kali peserta didik masih memerlukan waktu tambahan untuk menyelesaikan
persoalan yang diberikan. Padahal, waktu pelaksanaan PBI harus disesuaikan
dengan beban kurikulum yang ada.
D.
Langkah-langkah Model Pembelajaran problem Based Instruction (PBI)
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna
bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan
memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Langkah-langkah PBI adalah:
1.
Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau
alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih.
2.
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll).
3.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, pemecahan masalah.
4.
Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai,
seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temanya.
5.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Menurut Hamruni
(2009), terdapat enam langkah untuk dapat menerapkan strategi pemeblajaran
berbasis masalah, diantaranya: menyadari
adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, mengumpulkan data,
menguji hipotesa, dan menentukan pilihan penyesuainnya.
Simpulan
Berdasarkan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan
pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi.
Pembelajaran ini membantu siswa untuk merespon informasi yang sudah jadi dalam
benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan
sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun
kompleks (Ratumawan, 2002:2013).
Strategi
pembelajaran model Problem Based Instruction memiliki tujuan diantaranya mengembangkan
keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, membantu siswa menjadi
pembelajar yang mandiri dan otonom
serta mampu mendorong kerjasama antar peserta
didik dalam menyelesaikan tugas.
Menurut Hamruni (2009),
terdapat enam langkah untuk dapat menerapkan strategi pemeblajaran berbasis
masalah, diantaranya: menyadari
adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, mengumpulkan data,
menguji hipotesa, dan menentukan pilihan penyesuainnya.
Referensi
Kokom Komalasari, PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL,
Bandung: Refika ADITAMA, 2010.