Rabu, 05 November 2014

Problem Based Instruction (PBI)

    Tugas Artikel Jurnal Ilmiah
     Mapel : Karya Tulis Ilmiah
     Dosen Pengampu : Rikza Chamami, MSI.               

                                                MODEL PEMBELAJARAN PBI
                                                    (Problem Based Instruction)
ABSTRAK
Bern dan Erickson (2001:5) menegaskan bahwa pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu. Strategi ini meliputi mengumpulkan dan menyatukan informasi, dan mempresentasikan penemuan. Tujuan dari model pembelajaran ini adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual. Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Kata kunci: Problem Based Instruction.
 PENDAHULUAN
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk merespon informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks (Ratumawan, 2002:2013).[1]
Strategi pembelajaran menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esendi dari mata pelajaran. Dalam hal ini siswa terlibat dalam penyelidikan untuk pemecahan masalah dan konsep dari berbagai isi materi pelajaran. Strategi ini mencakup pengumpulan informasi berkaitan dengan pertanyaan, menyitesa, dan mempresentasikan penemuanya kepada orang lain. (Depdiknas, 2003:4) [2]
Berikut ini, akan dipaparkan mengenai model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI), tujuan model pembelajaran PBI, keunggulan dan kelemahan model pembelajaran PBI, serta langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Istilah Pengajaran Berdasarkan Masalah (PBM) diadopsi dari istilah Inggris Problem Based Intruction (PBI). Menurut John Dewey (dalam Sujana 2001: 19) belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik.[3]
Bern dan Erickson (2001:5) menegaskan bahwa pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu. Strategi ini meliputi mengumpulkan dan menyatukan informasi, dan mempresentasikan penemuan.[4]
Strategi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan dari filsafat konstruksionisme, yang menyatakan bahwa kebenaran merupakan konstruksi pengetahuan secara otonom. Artinya, peserta didik akan menyususn pengetahuan dengan cara membangun penalaran dari seluruh pengetahuan yang telah dimiliki dan dari semua pengetahuan baru yang diperoleh (Harmuni,2009:150). Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran berpusat pada masalah tidak sekedar transfer of knowledge dari guru kepada peserta didik, melainkan kolaborasi antara guru dan peserta didik, maupun peserta didik dengan peserta didik yang lain untuk memecahkan masalah yang dibahas. Dengan demikian, strategi pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah secara terbuka. Hal ini berbeda dengan strategi pembelajaran inkuiri.
B.     Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Pembelajaran berdasarkan masalah memiliki tujuan sebagai berikut:[5]
1.      Membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, PBI memberikan dorongan kepada peserta didik untuk tidak hanya sekedar berfikir konkret, tetapi lebih dari itu, berfikir terhadap ide-ide yang abstrak dan kompleks. Dengan kata lain, PBI melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi.
2.      Belajar peranan orang dewasa yang autentik, PBI mampu mendorong kerjasama antar peserta didik dalam menyelesaikan tugas, sehinnga secara bertahap siswa dapat memahami peran orang yang diamati atau yang diajak dialog.
3.      Menjadi pembelajar yang mandiri, PBI berusaha membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom.
C.     Keunggulan dan Kelemahan Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) 
Pengajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, tetapi untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual.
Model pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan PBI adalah:
a.       Pemecahkan masalah merupakan teknik yang mencakup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
b.      Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik, sehingga memberikan kelulusan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
c.       Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
d.      Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
e.       Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya, dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang dilakukan.
f.       Peserta didik mampu memecahkan maslah dengan suasana pembelajaran yang aktif-menyenangkan.
g.      Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka guna beradaptasi dengan pengetahuan.
Selain memiliki kelebihan, strategi ini juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah:
a)      Ketika peserta didik tidak memiliki minat tinggi, atau tidak mempunyai kepercayaan diri bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalah yang dipelajari, maka mereka cenderung enggan untuk mencoba karena takut salah.
b)      Tanpa pemahaman “mengapa mereka berusaha” untuk memecahkan maslah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari. Artinya, perlu dijelaskan manfaat menyelesaikan maslah yang dibahas pada peserta didik.
c)      Proses pelaksanaan BPI membutuhkan waktu yang lebih lama atau panjang. Itu pun belum cukup, karena sering kali peserta didik masih memerlukan waktu tambahan untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan. Padahal, waktu pelaksanaan PBI harus disesuaikan dengan beban kurikulum yang ada.[6]
D.    Langkah-langkah Model Pembelajaran problem Based Instruction (PBI)
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Langkah-langkah PBI adalah[7]:
1.      Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.      Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll).
3.      Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.      Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temanya.
5.      Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Menurut Hamruni (2009), terdapat enam langkah untuk dapat menerapkan strategi pemeblajaran berbasis masalah, diantaranya[8]: menyadari adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, mengumpulkan data, menguji hipotesa, dan menentukan pilihan penyesuainnya.
Simpulan
Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk merespon informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks (Ratumawan, 2002:2013).
Strategi pembelajaran model Problem Based Instruction memiliki tujuan diantaranya mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah, membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom serta mampu mendorong kerjasama antar peserta didik dalam menyelesaikan tugas.
Menurut Hamruni (2009), terdapat enam langkah untuk dapat menerapkan strategi pemeblajaran berbasis masalah, diantaranya[9]: menyadari adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, mengumpulkan data, menguji hipotesa, dan menentukan pilihan penyesuainnya.
Referensi
Kokom Komalasari, PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL, Bandung: Refika ADITAMA, 2010.
Suyadi, STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Triyanto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011.





[1] Triyanto,  Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011) hal. 92
[2]Suyadi, STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 129
[3]. Triyanto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011) hal. 91.
[4] Kokom Komalasari, PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL, (Bandung: Refika ADITAMA, 2010) hal. 59
[5]. Triyanto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011) hal. 94.
[6] Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 142-143
[7] Kokom Komalasari, PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL, (Bandung: Refika ADITAMA, 2010) hal. 59
[8] Suyadi, STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 137-140

[9] Suyadi, STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 137-140

Tidak ada komentar:

Posting Komentar