Penulis : M. Rikza Chamami, M.Si.
Editor : Abu Rokhmad
Penerbit : Walisongo Press
Cetakan : 1- Juli 2010
Tebal : 212 Halaman
Harga
Buku : -
Karya awal dari penulis memberikan
pengetahuan secara detail mengenai paradigma pendidikan Islam perpaduan antara tradisi dan modernisasi. Penulis
merupakan dosen aktif Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang.
Beliau telah memiliki banyak karya dan buku ini menjadi satu dari beberapa
karyanya. Dalam buku ini disebutkan beberapa sub pembahasan mengenai
Neomodernisme dan Pendidikan Islam, Riwayat Hidup Fazlur Rahman dan Pemikiran
tentang Pendidikan Islam, Implikasi Neomodernisme Fazlur Rahman dalam Pendidikan
Islam.
Neomodernisme yang digagas oleh
fazlur Rahman memberikan pembaharuan dalam perkembangan dunia Islam.
Neomodernisme menawarkan pembaharuan yang masih tetap memegang teguh tradisi
atau ajaran-ajaran pokok agama Islam. Dalam hal ini, neomodernisme juga masih
mengakomodasi pemikiran barat dengan proses filterisasi. Neomodernisme sendiri
diartikan menjadi dua hal, yaitu sebagai gerakan intelektual yang mendialogkan
antara tradisi dan modernisasi dan sebagai fase atau masa pembaharuan setelah
tidak puas dengan hedonisme dalam era modern yang sudah menjauh dari tradisi
dan pandangan ketuhanan.
Menurut Fazlur Rahman pendidikan
adalah pokok utama yang harus dikedepankan dalam semua bentuk pembaharuan
Islam. Seperti dalam pernyataanya Any Islamic reform now must begin with
education. Pendidikan yang paling urgen bukanlah bentuk peralatan fisik
atau kuasi-fisik untuk pengajaran saja, tetapi model pemikiran progresif yang
mampu menyokong kemajuan Islam. Dan implikasi pemikiran Fazlur rahman terhadap
pendidikan Islam diaplikasikan dalam empat aspek, diantaranya pertama, model
pendidikan Islam Qur’ani atau pemahaman pendidikan Islam yang bersumber dari
al-Qur’an (pendidikan Qur’ani). Kedua, tujuan dan strategi pendidikan. Dalam
hal ini tujuan pendidikan Islam diformat untuk mewujudkan tatanan muslim yang
beradab dan konsisten kepada Tuhan. Dan srategi yang perlu diatur oleh Islam
adalah sebuah strategi yang bersifat defensif-konstruktif. Ketiga, metode
pendidikan. Dalam aspek ketiga ini pembaharuan metode pendidikan menjadi bagian
integral dalam rekonstruksi sains. Dan keempat, kurikulum pendidikan. Fazlur
Rahman menilai mata pelajaran yang menjadi diktum kurikulum pendidikan Islam
membutuhkan rekonstruksi, terlebih ketika ia melihat kondisi pendidikan
tradisional yang masih terlalu kaku dengan tatanannya sendiri.
Pengungkapan gagasan dengan kata yang
mudah dipahami menjadi kemudahan utama bagi pembaca memahami karya ini. Untuk
pemberian judul mengenai pendidikan neomodernisme menjadi daya tarik sendiri
bagi pembaca untuk membaca lebih jauh isi buku. Tetapi pada sampul buku dan
khususnya warna sebaiknya bisa lebih menarik lagi karena cover juga menjadi
daya tarik awal bagi pembaca untuk membeli sebuah buku selain pada isinya.
Mengingat buku ini sangat penuh
pemikiran tentang pendidikan khususnya pendidikan Islam, patut diperhatikan
sekaligus dibaca bagi semua pihak tidak terkecuali bagi kalangan bidang
pendidikan dan juga kepada mahasiswa yang masih harus haus akan ilmu.