PENGEMBANGAN SOFT
SKILL
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Abdul Wahib
Di susun Oleh:
Nita Fitriyani (123911077)
Fina Amrina Rosada (123911123)
Maryatul Chibtiyah (1403046084)
Naela Rizqi Safitri (1403046086)
Ulfatun Khasanah (1403046087)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
I.
PENDAHULUAN
Dewasa ini, keunggulan sumber daya manusia menjadi fokus perhatian
agar memiliki daya saing dan daya sanding yang kompetitif dan komperatif. Hal
ini menuntut peningkatan kompetensi sumber daya manusia, termasuk dalam bidang
pendidikan. Kompetensi merupakan serangkaian kemampuan seseorang yang
memungkinkannya melakukan sesuatu yang membawa hasil seperti yang diharapkan
dalam tujuan pembelajaran. Hal ini berarti proses pembelajaran di sekolah
diharapkan lebih berorientasi pada penguasaan kompetensi secara holistis yang
tercakup dalam seluruh aspek pembelajaran, termasuk penguasaan atas pengetahuan
intelektual yang bersifat kognitif, kemampuan afektif, sikap dan karakter pribadi
yang dimilikinya. Aspek afektif, sikap, dan karakter pribadi dapat dikembangkan
melalui layanan aktivitas non- intelektual. Salah satu layanan pengembangan
aspek non-intelektual ini dapat dilakukan melalui kegiatan soft skills.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa
yang dimaksud Soft Skill?
B.
Seberapa
pentingkah Soft Skill itu?
C.
Apa
faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Soft Skill?
D.
Apakah
manfaat Soft Skill?
E.
Bagaimana
Pengembangan Soft Skill?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Soft Skill
Soft skills merupakan
keunggulan personal seseorang yang terkait dengan hal-hal non teknis, termasuk
di antaranya kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, dan kemampuan
mengendalikan diri sendiri. Secara lebih rinci, Soelistyyowati (2008)
menjelaskan hakikat dan komponen, serta indikator soft skills. Soft
skills adalah suatu kemampuan yang bersifat afektif yang dimiliki
seseorang, selain kemampuannya atas penguasaan teknis formal intelektual suatu
bidang ilmu, yang memudahkan seseorang untuk dapat diterima di lingkungan
hidupnya dan lingkungan kerjanya, soft skills berpengaruh kuat terhadap
kesuksesan seseorang dan memperkuat pembentukan pribadi yang seimbang dari segi
hard skill. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa soft skills
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, yang tidak bersifat kognitif, tetapi
lebih bersifat afektif yang memudahkan seseorang untuk mengerti kondisi
psikologis diri sendiri, mengatur ucapan, pikiran, dan sikap serta perbuatan
yang sesuai dengan norma masyarakat, berkomunikasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya.[1]
Menurut beberapa ahli, pengertian soft skill diantaranya[2]:
1.
Soft
Skill atau keterampilan lunak menurut
Berthhall (Diknas, 2008)
Mendefinisikan soft skill sebagai “Personal and interpersonal
behaviour that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team
building, decision making, initiative).” merupakan tingkah laku personal
dan interpersonal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia
(melalui pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan
keputusan lainnya. Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar peserta didik
untuk berkembang secara maksimal sesuai pribadi masing-masing.
2.
Menurut
Kamus wikipedia (2009) mendifinisikan soft skill sebagai :
“Sociological term relating to person’s emotional quotient, the
cluster of personality traits, social graces, communication, language, personal
habits, friendliness, and optimism that characterized reletionships with other
people.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa soft skill adalah perilaku individu yang tidak
terlihat wujudnya dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat
berkembang dan meningkatkan kualitas diri seseorang.
B.
Pentingnya
Soft Skill
Pada jaman ini banyak persaingan di dunia kerja, bahkan persaingan
tersebut tidak meliputi kemampuan hardskill tetapi softskill sangat
berperan penting disini. Biasanya perusahaan membutuhkan karyawan yang cekatan
dalam bekerja, selalu mempunyai inisiatif, bisa bekerja secara tim dan bisa
mengembangkan diri di sebuah organisasi, karena soft kill mempunyai arti
penting dimana manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi, berkomunikasi,
dapat mengambil keputusan , dan memecahkan masalah.
Modal sukses di lapangan pekerjaan sofskill memegang 80% nya. Perlu
di ketahui bahwa selain hard skill kita juga membutuhkan soft skill
dimana soft skill akan berpengharuh terhadap kualitas mahasiswa. Dalam meraih
kesuksesan sudah banyak orang yang bisa meraih apa yang dicita-citakannya hanya
dengan mengandalkan keterampilan soft skill.
Pumphrey dan Slatter (2002) menengarai bahwa soft skills
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Bersifat
generik, dalam arti digunakan dalam berbagai penyelesaian tugas yang berbeda.
2.
Dapat
ditransfer dan diterapkan dalam berbagai aktivitas pelaksanaan tugas, disebut
juga sebagai keterampilan hidup (life skills).
3.
Merupakan
keterampilan atau atribut yang terdapat dalam aktivitas seperti pemecahan
masalah, komunikasi, pemanfaatan teknologi, dan bekerja dalam kelompok.
4.
Dapat
dipromosikan sebagai keterampilan yang memberi dalam “pembelajaran seumur
hidup” (life long learning).
5.
Dapat
dimiliki dan digunakan oleh pengusaha dan organisasi pemerintah.
6.
Dapat
ditransfer dalam berbagai konteks yang berbeda oleh orang-orang yang memiliki
latar belakang disiplin ilmu, profesi dan jabatan yang berbeda-beda.
Pengembangan soft
skill memiliki tiga hal penting, yaitu[3]:
a.
Kerja
keras (hard work)
Untuk
memaksimalkan suatu kerja tentu membutuhkan upaya kerja keras dari diri sendiri
maupun lingkungan. Hanya dengan kerja keras, orang akan mampu mengubah garis
hidupnya sendiri. Melalui pendidikan yang terencana, terarah dan didukung
pengalaman belajar, peserta didik akan memiliki daya tahan dan semangat hidup
bekerja keras. Etos kerja perlu dikenalkan sejak dini di sekolah melalui
berbagai kegiatan intra ataupun ekstrakulikuler di sekolah. Peserta didik
dengan tantangan ke depan yang lebih berta tentu harus mempersiapkan diri
sedini mungkin melalui pelatihan melakukan kerja praktik sendiri maupun
kelompok.
b.
Kemandirian
Ciri
peserta didik mandiri adalah responsive, percaya diri dan berinisiatif.
Responsif berarti peserta didik tanggap terhadap persoalan diri dan lingkungan.
Sebagai contoh bagaimana peserta didik tanggap terhadap krisis global warming
dengan kampaye hijaukan sekolahku dan gerakan bersepeda tanpa motor.
c.
Kerja
sama tim
Keberhasilan
adalah buah dari kebersamaan. Keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok adalah
pola klasik yang masih relevan untuk menampilkan karakter ini.
C.
Faktor
yang Mempengaruhi Pembentukan Soft Skill
Keterampilan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan seseorang.
Dengan keterampilan yang ada seseorang dapat menciptakan kehidupan yang lebih
baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Soft skill merupakan
keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan
keterampilan intra dan inter personal. Keterampilan intra personal mancakup
kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat serta kesadaran emosi)
dan keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber
daya). Sedangkan keterampilan inter personal mencakup kesadaran sosial
(kesadaran politik, memanfaatkan keragaman, berorientasi pelayanan) dan
keterampilan sosial (kepemimpinan, komunikasi, kerja sama tim, dll) .[4]
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa soft skills merupakan
kemampuan afektif yang memudahkan seseorang untuk lebih dapat dengan mudah
beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Swiderski (dalam
Soelistyowati, 2008) menjelaskan bahwa soft skills terdiri atas tiga
faktor utama, yaitu[5]:
1.
Kemampuan
psikologis, yakni kemampuan yang dapat membuat seseorang bertindak atas
pertimbangan pemikiran sehingga tercipta perilaku yang sesuai dengan apa yang
ada di pikirannya, termasuk kemampuan kontrol diri dan konsep diri. Kemampuan
psikologi lebih pada apa yang ada di dalam diri manusia, yang dapat membantu
seseorang tersebut untuk mengerti diri sendiri dan orang lain dalam hubungannya
dengan orang lain, dan lingkungannya.
2.
Kemampuan
sosial, yaitu kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan membawa diri dalam
pergaulan dalam kelompoknya
3.
Kemampuan
komunikasi, yaitu kemampuan yang meliputi upaya penyampaian pesan dan informasi
baik yang tertulis, tidak tertulis, verbal maupun non verbal.
Selanjutnya dijelaskan bahwa ada empat pembentuk soft skills
siswa, yaitu interaksi, manajemen pribadi, kemampuan komunikasi, dan kemampuan
mengorganisasikan sesuatu. Empat pembentuk soft skills tersebut secara
bersama-sama menambah kualitas lulusan terutama dalam hal-hal yang non ilmu di
dalam dunia kerja.
a.
Interaksi
(interaction)
Meliputi
kesadaran bersikap, kemampuan mengatasi konflik, kemampuan bekerja sama,
kemampuan mentoleransi perbedaan, etika, kemauan bekerja dalam tim.
b.
Manajemen
pribadi (self-management)
Meliputi
kemampuan membuat keputusan, kemauan untuk belajar, disiplin diri, kemampuan
untuk introspeksi diri, kemampuan menanggulangi stres. Deskripsi ini disebut
juga sebagai kemampuan psikologis, yang berusaha untuk mengerti diri sendiri
dan orang lain dalam kehidupan dan dunia kerja.
c.
Kemampuan
berkomunikasi (communication skills)
Meliputi
kemampuan mendelegasikan tugas, kemampuan mendengarkan, dan kemampuan melakukan
presentasi
d.
Kemampuan
mengorganisasi segala sesuatu (organization)
Diantaranya
yaitu kemampuan mengatasi masalah berdasarkan pertimbangan nilai dan
kepentingan, proses berfikir yang sistematis, dan kemampuan untuk mengenali
sumber permasalahan.
D.
Manfaat
Soft Skill
Soft skills sangat penting
untuk dimiliki setiap orang, dalam hal ini khususnya siswa, karena nantinya
mereka akan berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat luas setelah
menamatkan studinya. Apabila siswa mempunyai soft skills yang baik maka
dia akan dapat membawa diri dengan baik dalam pergaulannya, baik dalam
berfikir, bertindak dan berucap. Suksesnya proses interakasi dan adaptasi
dengan lingkungan akan menunjang kesuksesan dalam karir dan prestasi.
Manfaat Soft Skill dalam pembelajaran adalah sebagai berikut[6]:
1.
Berpartisipasi
dalam tim
2.
Mengajar
orang lain
3.
Memberikan
layanan
4.
Memimpin
sebuah tim
5.
Bernegosiasi
6.
Menyatukan
sebuah tim di tengah-tengah perbedaan budaya
7.
Motivasi
8.
Pengambilan
keputusan menggunakan keterampilan
9.
Menggunakan
kemampuan memecahkan masalah
E.
Pengembangan
Soft Skill
Banyak di antara kita tahu bahwa soft skill seseorang
ditentukan dengan tolak ukur seseorang itu dalam mengembangkan soft skill
nya. Soft skill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila tidak
diiringi dengan hards skill, begitupun sebaliknya. Soft skill akan nampak
apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan
mendapatkan soft skill dari dirinya sendiri apabila seseorang tersebut
tidak ada keinginan untuk berubah dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke
pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Karena soft skill itu
sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah
lebih baik dari sebelumnya.
Soft skill sendiri sangat
berkaitan dengan suatu keterampilan yang harus seimbang. Istilah keterampilan softskill
ialah istilah yang mengacu pada kepribadian seseorang yang di asah dari dalam
lalu di lengkapi pula dengan keterampilan hard skill. Sehingga soft
skill itu mempunyai atribut, dengan demikian meliputi nilai yang dianut,
motivasi, perilaku, karakter, kebiasaan, dan sikap. Atribut-atribut tersebut
dimiliki oleh setiap orang yang tentunya tidak sama antara satu dengan yang
lainnya, yang biasanya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
kebiasaan, berfikir, berkata, bersikap, dan bertindak.
IV.
PENUTUP
A.
Simpulan
Soft skill adalah
perilaku individu yang tidak terlihat wujudnya dan bersifat personal maupun
interpersonal yang dapat berkembang dan meningkatkan kualitas diri seseorang.
Pengembangan soft skill memiliki tiga hal penting, yaitu
kerja keras, kemandirian dan kerja tim.
Keterampilan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan seseorang.
Dengan keterampilan yang ada seseorang dapat menciptakan kehidupan yang lebih
baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Dijelaskan bahwa ada empat
pembentuk soft skills siswa, yaitu interaksi, manajemen pribadi,
kemampuan komunikasi, dan kemampuan mengorganisasikan sesuatu. Empat pembentuk soft
skills tersebut secara bersama-sama menambah kualitas lulusan terutama
dalam hal-hal yang non ilmu di dalam dunia kerja.
Soft skills sangat penting
untuk dimiliki setiap orang, dalam hal ini khususnya siswa, karena nantinya
mereka akan berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat luas setelah
menamatkan studinya. Apabila siswa mempunyai soft skills yang baik maka
dia akan dapat membawa diri dengan baik dalam pergaulannya, baik dalam
berfikir, bertindak dan berucap. Manfaat Soft Skill dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1.
Berpartisipasi
dalam tim
2.
Mengajar
orang lain
3.
Memberikan
layanan
4.
Memimpin
sebuah tim
5.
Bernegosiasi
6.
Menyatukan
sebuah tim di tengah-tengah perbedaan budaya
7.
Motivasi
8.
Pengambilan
keputusan menggunakan keterampilan
9.
Menggunakan
kemampuan memecahkan masalah
Soft skill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila seseorang telah
menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan soft
skill dari dirinya sendiri apabila seseorang tersebut tidak ada keinginan
untuk berubah dalam hidupnya.
B.
Penutup
Demikian
makalah pengembangan soft skill yang dapat penulis sajikan. Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah sendiri pada khususnya. Amin
[1]
Syamsul Bachri
Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif,
(Jakarta, Prenada Kencana Group: 2010) hlm.199
[2] http://AhmadArdianto,hiddengrazz.blogspot.com/2010/09/pengertian-softskill-penjelasannya.html diunduh pada 6
Mei 2015 pukul 09.29 WIB
[3]Mohamad Agung
Rokhimawan, Pengembangan Soft Skill Guru Dalam Pembelajaran Sains Sd/Mi Masa
Depan Yang Bervisi Karakter Bangsa. (Al-Bidāyah, 2012)hlm, 41
[4]
Teguh Sutanto, Soft
Skill Sukses Menjalin Relasi, (Bandung: Buku Pintar, 2012)hlm. 12
[5]
Syamsul Bachri
Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, hlm.199-200
[6]http://DiahAnandaGibran.wordpress.com/2013/06/15/ManfaatSoftSkill
/diunduh pada 6 Mei 2015 pukul 09.04 WIB
mkasih
BalasHapus