Selasa, 12 Mei 2015

PENGEMBANGAN SOFT SKILL


PENGEMBANGAN SOFT SKILL
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Abdul Wahib
Di susun Oleh:
Nita Fitriyani                   (123911077)
Fina Amrina Rosada       (123911123)
Maryatul Chibtiyah         (1403046084)
Naela Rizqi Safitri           (1403046086)
Ulfatun Khasanah           (1403046087)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2015

  I.            PENDAHULUAN
Dewasa ini, keunggulan sumber daya manusia menjadi fokus perhatian agar memiliki daya saing dan daya sanding yang kompetitif dan komperatif. Hal ini menuntut peningkatan kompetensi sumber daya manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Kompetensi merupakan serangkaian kemampuan seseorang yang memungkinkannya melakukan sesuatu yang membawa hasil seperti yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran. Hal ini berarti proses pembelajaran di sekolah diharapkan lebih berorientasi pada penguasaan kompetensi secara holistis yang tercakup dalam seluruh aspek pembelajaran, termasuk penguasaan atas pengetahuan intelektual yang bersifat kognitif, kemampuan afektif, sikap dan karakter pribadi yang dimilikinya. Aspek afektif, sikap, dan karakter pribadi dapat dikembangkan melalui layanan aktivitas non- intelektual. Salah satu layanan pengembangan aspek non-intelektual ini dapat dilakukan melalui kegiatan soft skills.
    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Apa yang dimaksud Soft Skill?
B.     Seberapa pentingkah Soft Skill itu?
C.     Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Soft Skill?
D.    Apakah manfaat Soft Skill?
E.     Bagaimana Pengembangan Soft Skill?
 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Soft Skill
Soft skills merupakan keunggulan personal seseorang yang terkait dengan hal-hal non teknis, termasuk di antaranya kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, dan kemampuan mengendalikan diri sendiri. Secara lebih rinci, Soelistyyowati (2008) menjelaskan hakikat dan komponen, serta indikator soft skills. Soft skills adalah suatu kemampuan yang bersifat afektif yang dimiliki seseorang, selain kemampuannya atas penguasaan teknis formal intelektual suatu bidang ilmu, yang memudahkan seseorang untuk dapat diterima di lingkungan hidupnya dan lingkungan kerjanya, soft skills berpengaruh kuat terhadap kesuksesan seseorang dan memperkuat pembentukan pribadi yang seimbang dari segi hard skill. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa soft skills adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, yang tidak bersifat kognitif, tetapi lebih bersifat afektif yang memudahkan seseorang untuk mengerti kondisi psikologis diri sendiri, mengatur ucapan, pikiran, dan sikap serta perbuatan yang sesuai dengan norma masyarakat, berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.[1]
Menurut beberapa ahli, pengertian soft skill diantaranya[2]:
1.      Soft Skill atau keterampilan lunak menurut Berthhall (Diknas, 2008)
Mendefinisikan soft skill sebagai “Personal and interpersonal behaviour that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, decision making, initiative).” merupakan tingkah laku personal dan interpersonal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia (melalui pelatihan, pengembangan kerja sama tim, inisiatif, pengambilan keputusan lainnya. Keterampilan lunak ini merupakan modal dasar peserta didik untuk berkembang secara maksimal sesuai pribadi masing-masing.
2.      Menurut Kamus wikipedia (2009) mendifinisikan soft skill sebagai :
Sociological term relating to person’s emotional quotient, the cluster of personality traits, social graces, communication, language, personal habits, friendliness, and optimism that characterized reletionships with other people.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa soft skill adalah perilaku individu yang tidak terlihat wujudnya dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat berkembang dan meningkatkan kualitas diri seseorang.
B.     Pentingnya Soft Skill
Pada jaman ini banyak persaingan di dunia kerja, bahkan persaingan tersebut tidak meliputi kemampuan hardskill tetapi softskill sangat berperan penting disini. Biasanya perusahaan membutuhkan karyawan yang cekatan dalam bekerja, selalu mempunyai inisiatif, bisa bekerja secara tim dan bisa mengembangkan diri di sebuah organisasi, karena soft kill mempunyai arti penting dimana manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi, berkomunikasi, dapat mengambil keputusan , dan memecahkan masalah.
Modal sukses di lapangan pekerjaan sofskill memegang 80% nya. Perlu di ketahui bahwa selain hard skill kita juga membutuhkan soft skill dimana soft skill akan berpengharuh terhadap kualitas mahasiswa. Dalam meraih kesuksesan sudah banyak orang yang bisa meraih apa yang dicita-citakannya hanya dengan mengandalkan keterampilan soft skill.
Pumphrey dan Slatter (2002) menengarai bahwa soft skills memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Bersifat generik, dalam arti digunakan dalam berbagai penyelesaian tugas yang berbeda.
2.      Dapat ditransfer dan diterapkan dalam berbagai aktivitas pelaksanaan tugas, disebut juga sebagai keterampilan hidup (life skills).
3.      Merupakan keterampilan atau atribut yang terdapat dalam aktivitas seperti pemecahan masalah, komunikasi, pemanfaatan teknologi, dan bekerja dalam kelompok.
4.      Dapat dipromosikan sebagai keterampilan yang memberi dalam “pembelajaran seumur hidup” (life long learning).
5.      Dapat dimiliki dan digunakan oleh pengusaha dan organisasi pemerintah.
6.      Dapat ditransfer dalam berbagai konteks yang berbeda oleh orang-orang yang memiliki latar belakang disiplin ilmu, profesi dan jabatan yang berbeda-beda.
Pengembangan soft skill memiliki tiga hal penting, yaitu[3]:
a.       Kerja keras (hard work)
Untuk memaksimalkan suatu kerja tentu membutuhkan upaya kerja keras dari diri sendiri maupun lingkungan. Hanya dengan kerja keras, orang akan mampu mengubah garis hidupnya sendiri. Melalui pendidikan yang terencana, terarah dan didukung pengalaman belajar, peserta didik akan memiliki daya tahan dan semangat hidup bekerja keras. Etos kerja perlu dikenalkan sejak dini di sekolah melalui berbagai kegiatan intra ataupun ekstrakulikuler di sekolah. Peserta didik dengan tantangan ke depan yang lebih berta tentu harus mempersiapkan diri sedini mungkin melalui pelatihan melakukan kerja praktik sendiri maupun kelompok.

b.      Kemandirian
Ciri peserta didik mandiri adalah responsive, percaya diri dan berinisiatif. Responsif berarti peserta didik tanggap terhadap persoalan diri dan lingkungan. Sebagai contoh bagaimana peserta didik tanggap terhadap krisis global warming dengan kampaye hijaukan sekolahku dan gerakan bersepeda tanpa motor.
c.       Kerja sama tim
Keberhasilan adalah buah dari kebersamaan. Keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok adalah pola klasik yang masih relevan untuk menampilkan karakter ini.
C.     Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Soft Skill
Keterampilan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan seseorang. Dengan keterampilan yang ada seseorang dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Soft skill merupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih mengutamakan keterampilan intra dan inter personal. Keterampilan intra personal mancakup kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat serta kesadaran emosi) dan keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber daya). Sedangkan keterampilan inter personal mencakup kesadaran sosial (kesadaran politik, memanfaatkan keragaman, berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan, komunikasi, kerja sama tim, dll) .[4]
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa soft skills merupakan kemampuan afektif yang memudahkan seseorang untuk lebih dapat dengan mudah beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Swiderski (dalam Soelistyowati, 2008) menjelaskan bahwa soft skills terdiri atas tiga faktor utama, yaitu[5]:
1.      Kemampuan psikologis, yakni kemampuan yang dapat membuat seseorang bertindak atas pertimbangan pemikiran sehingga tercipta perilaku yang sesuai dengan apa yang ada di pikirannya, termasuk kemampuan kontrol diri dan konsep diri. Kemampuan psikologi lebih pada apa yang ada di dalam diri manusia, yang dapat membantu seseorang tersebut untuk mengerti diri sendiri dan orang lain dalam hubungannya dengan orang lain, dan lingkungannya.
2.      Kemampuan sosial, yaitu kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan membawa diri dalam pergaulan dalam kelompoknya
3.      Kemampuan komunikasi, yaitu kemampuan yang meliputi upaya penyampaian pesan dan informasi baik yang tertulis, tidak tertulis, verbal maupun non verbal.
Selanjutnya dijelaskan bahwa ada empat pembentuk soft skills siswa, yaitu interaksi, manajemen pribadi, kemampuan komunikasi, dan kemampuan mengorganisasikan sesuatu. Empat pembentuk soft skills tersebut secara bersama-sama menambah kualitas lulusan terutama dalam hal-hal yang non ilmu di dalam dunia kerja.
a.       Interaksi (interaction)
Meliputi kesadaran bersikap, kemampuan mengatasi konflik, kemampuan bekerja sama, kemampuan mentoleransi perbedaan, etika, kemauan bekerja dalam tim.
b.      Manajemen pribadi (self-management)
Meliputi kemampuan membuat keputusan, kemauan untuk belajar, disiplin diri, kemampuan untuk introspeksi diri, kemampuan menanggulangi stres. Deskripsi ini disebut juga sebagai kemampuan psikologis, yang berusaha untuk mengerti diri sendiri dan orang lain dalam kehidupan dan dunia kerja.
c.       Kemampuan berkomunikasi (communication skills)
Meliputi kemampuan mendelegasikan tugas, kemampuan mendengarkan, dan kemampuan melakukan presentasi
d.      Kemampuan mengorganisasi segala sesuatu (organization)
Diantaranya yaitu kemampuan mengatasi masalah berdasarkan pertimbangan nilai dan kepentingan, proses berfikir yang sistematis, dan kemampuan untuk mengenali sumber permasalahan.
D.    Manfaat Soft Skill
Soft skills sangat penting untuk dimiliki setiap orang, dalam hal ini khususnya siswa, karena nantinya mereka akan berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat luas setelah menamatkan studinya. Apabila siswa mempunyai soft skills yang baik maka dia akan dapat membawa diri dengan baik dalam pergaulannya, baik dalam berfikir, bertindak dan berucap. Suksesnya proses interakasi dan adaptasi dengan lingkungan akan menunjang kesuksesan dalam karir dan prestasi.
Manfaat Soft Skill dalam pembelajaran adalah sebagai berikut[6]:
1.      Berpartisipasi dalam tim
2.      Mengajar orang lain
3.      Memberikan layanan
4.      Memimpin sebuah tim
5.      Bernegosiasi
6.      Menyatukan sebuah tim di tengah-tengah perbedaan budaya
7.      Motivasi
8.      Pengambilan keputusan menggunakan keterampilan
9.      Menggunakan kemampuan memecahkan masalah
E.     Pengembangan Soft Skill
Banyak di antara kita tahu bahwa soft skill seseorang ditentukan dengan tolak ukur seseorang itu dalam mengembangkan soft skill nya. Soft skill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila tidak diiringi dengan hards skill, begitupun sebaliknya. Soft skill akan nampak apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan soft skill dari dirinya sendiri apabila seseorang tersebut tidak ada keinginan untuk berubah dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Karena soft skill itu sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah lebih baik dari sebelumnya.
Soft skill sendiri sangat berkaitan dengan suatu keterampilan yang harus seimbang. Istilah keterampilan softskill ialah istilah yang mengacu pada kepribadian seseorang yang di asah dari dalam lalu di lengkapi pula dengan keterampilan hard skill. Sehingga soft skill itu mempunyai atribut, dengan demikian meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, karakter, kebiasaan, dan sikap. Atribut-atribut tersebut dimiliki oleh setiap orang yang tentunya tidak sama antara satu dengan yang lainnya, yang biasanya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: kebiasaan, berfikir, berkata, bersikap, dan bertindak.

 IV.            PENUTUP
A.    Simpulan
Soft skill adalah perilaku individu yang tidak terlihat wujudnya dan bersifat personal maupun interpersonal yang dapat berkembang dan meningkatkan kualitas diri seseorang.
Pengembangan soft skill memiliki tiga hal penting, yaitu kerja keras, kemandirian dan kerja tim.
Keterampilan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan seseorang. Dengan keterampilan yang ada seseorang dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Dijelaskan bahwa ada empat pembentuk soft skills siswa, yaitu interaksi, manajemen pribadi, kemampuan komunikasi, dan kemampuan mengorganisasikan sesuatu. Empat pembentuk soft skills tersebut secara bersama-sama menambah kualitas lulusan terutama dalam hal-hal yang non ilmu di dalam dunia kerja.
Soft skills sangat penting untuk dimiliki setiap orang, dalam hal ini khususnya siswa, karena nantinya mereka akan berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat luas setelah menamatkan studinya. Apabila siswa mempunyai soft skills yang baik maka dia akan dapat membawa diri dengan baik dalam pergaulannya, baik dalam berfikir, bertindak dan berucap. Manfaat Soft Skill dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Berpartisipasi dalam tim
2.      Mengajar orang lain
3.      Memberikan layanan
4.      Memimpin sebuah tim
5.      Bernegosiasi
6.      Menyatukan sebuah tim di tengah-tengah perbedaan budaya
7.      Motivasi
8.      Pengambilan keputusan menggunakan keterampilan
9.      Menggunakan kemampuan memecahkan masalah
Soft skill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan soft skill dari dirinya sendiri apabila seseorang tersebut tidak ada keinginan untuk berubah dalam hidupnya.
B.     Penutup
Demikian makalah pengembangan soft skill yang dapat penulis sajikan. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah sendiri pada khususnya. Amin






[1] Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta, Prenada Kencana Group: 2010) hlm.199
[3]Mohamad Agung Rokhimawan, Pengembangan Soft Skill Guru Dalam Pembelajaran Sains Sd/Mi Masa Depan Yang Bervisi Karakter Bangsa. (Al-Bidāyah, 2012)hlm, 41
[4] Teguh Sutanto, Soft Skill Sukses Menjalin Relasi, (Bandung: Buku Pintar, 2012)hlm. 12
[5] Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif,  hlm.199-200
[6]http://DiahAnandaGibran.wordpress.com/2013/06/15/ManfaatSoftSkill /diunduh  pada 6 Mei 2015 pukul 09.04 WIB

1 komentar: